Wednesday, December 15, 2010

[www.keralites.net] Sulphur Mines in Indonesia



Photographer Olivier Grunewald has recently made several trips into the sulfur mine in the crater of the Kawah Ijen volcano in East Java, Indonesia, bringing with him equipment to capture surreal images lit by moonlight, torches, and the blue flames of burning molten sulfur. Covered last year in the Big Picture (in daylight), the miners of the 2,600 meter tall (8,660ft) Kawah Ijen volcano trek up to the crater, then down to the shore of a 200-meter-deep crater lake of sulfuric acid, where they retrieve heavy chunks of pure sulfur to carry back to a weighing station. Mr. Grunewald has been kind enough to share with us the following other-worldly photos of these men as they do their hazardous work under the light of the moon. (30 photos total)

Fun & Info @ Keralites.net

A sulfur miner stands inside the crater of the Kawah Ijen volcano at night, holding a torch, looking towards a flow of liquid sulfur which has caught fire and burns with an eerie blue flame. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Descending into the Kawah Ijen caldera, a one-kilometer-wide acidic crater lake lies in the middle. On its shore, the sulfur mining operation. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Steam and acidic gases emerge from fumaroles among yellowish chunks of sulfur and burning liquid sulfur on Kawah Ijen. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Flaming molten sulfur flows inside the volcanic crater. Sulfur will melt at just above 100 C (212 F), but the temperatures in the crater do not get high enough for spontaneous combustion - the fires are lit by the miner's dripping torches. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

A miner chips away hunks of solid sulfur to take with him back to the mine office. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

A sulfur deposit clings to the edge of an old barrel now embedded in sulfur inside Kawah Ijen. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Miners labor in hellish conditions to retrieve the sulfur - Photographer Olivier Grunewald describes the smell as overwhelming, requiring a gas mask for safety, which few of the miners possess. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Miners rest near a fire, holding long crowbars they use to pry the sulfur from the crater. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

A formation caused by liquid sulfur flow inside the crater of Kawah Ijen. When molten, sulfur appears nearly blood red, as it cools, it becomes more and more yellow. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Molten sulfur burns after it drips from stone and ceramic pipes that have condensed the sulfuric gases from the volcano into a liquid, depositing it to cool and harden for later retrieval. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Lit by torches, miners chop away at the solid sulfur deposits, retrieving chunks they can carry back out. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

A miner works on a block of sulfur, to fit it into the baskets used to carry the mineral out of the volcano. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Working close to condensation pipes a miner gathers sulfur from Kawah Ijen, molten sulfur burning blue in the background. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Miners carry heavy blocks of sulfur, preparing for their return trip. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Molten sulfur burns atop a solid sulfur deposit. Miners will extinguish the flames before they leave to prevent any loss of sulfur. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

A miner begins his return trip with his heavy load of sulfur. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

A masked miner walks through a thick cloud of steam and acidic gas, carrying a torch near the blue flames of a burning liquid sulfur flow. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

A miner adjusts his load - each pair of full baskets can weigh from 45 to 90kg (100 - 200 lbs). (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Miners begin their journey home, clouds of steam and gas behind them lit by moonlight, torchlight, and burning liquid sulfur. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

A miner's hut just inside the crater of Kawah Ijen. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

A miner adjusts his load of sulfur blocks. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Miners carrying torches climb back up the wall of Kawah Ijen's crater, beginning their return trip with a 200 meter climb to the crater lip. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Looking back down on the mining operation inside the volcano, the burning sulfur, acidic lake and moonlit crater walls. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

A miner weighs his load at the local mining office. Miners will make this trip two or three times a day, with typical earnings of approximately $13.00 US per day. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Inside the initial processing facility, the blocks of sulfur are broken down into much smaller bits. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

The sulfur bits are then placed in large vessels above wood fires to be melted once again. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Molten sulfur is ladled from the melting pots into carrying buckets. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Some molten sulfur is channeled into other vessels. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

The final step, spreading the liquid sulfur on slabs to cool into sheets, which, once hardened, will be shipped to local factories for use in vulcanizing rubber, bleaching sugar and other industrial processes. (© Olivier Grunewald)

Fun & Info @ Keralites.net

Photographer Olivier Grunewald kneels to get a photograph on a small rock outcropping in the acid crater lake of Kawah Ijen. "The feeling is like being on another planet" he said. Grunewald lost one camera and two lenses to the harsh conditions in the crater, and when it was over, he threw all of his clothes in the garbage, as the sulfuric smell was so strong and would not wash out. (© Olivier Grunewald)

Kawah ijen adalah danau kawah terbesar di dunia

Gunung Kawah Ijen merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Timur yang selalu ramai dikunjungi baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Menikmati alam pegunungan yang indah dan sejuk sering mereka lakukan dengan cara berkemah di Paltuding.

Danau Kawah Ijen merupakan sebuah danau yang terletak di bagian puncak gunung Ijen. Karena proses letusan gunung Ijen, kawah tersebut dipenuhi oleh air sehingga terbentuklah danau kawah yang sangat indah dan menakjubkan. Danau kawah dengan airnya yang berwarna hijau toska dan ber-pH sangat asam. Di sebelah tenggara danau terdapat lapangan solfatara yang merupakan dinding danau Kawah Ijen dan di bagian barat terdapat Dam Kawah Ijen yang merupakan hulu dari Kali Banyupait.

Lapangan solfatara Gunung Kawah Ijen yang selalu melepaskan gas vulkanik dengan konsentrasi sulfur yang tinggi dan bau gas yang kadang menyengat dan mengiritasi saluran pernafasan ini merupakan objek wisata yang tak pernah terlewatkan untuk didatangi, bahkan tempat ini disiang hari tak pernah sepi karena selalu terdapat penambang belerang yang mengambil dan mengangkut/memikul sublimat belerang sampai di Paltuding.
Dam Kawah Ijen merupakan bagian dari objek wisata menarik tetapi tidak selalu dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan antara lain pencapaiannya yang sulit disebabkan jalan menuju kesana sering rusak karena terjadi longsor. Dam Kawah Ijen adalah bangunan beton yang dibangun sejak jaman penjajahan Belanda dan dimaksudkan untuk mengatur level air danau agar tidak menyebabkan banjir air asam. Tetapi bendungan ini sekarang tidak berfungsi karena air tidak pernah mencapai pintu air disebabkan terjadinya rembesan/bocoran air danau di bawah dam.

Terjadinya rembesan yang terus menerus ini mengakibatkan terjadi proses pembentukan gypsum dari hasil reaksi sulfat yang terkandung dalam air danau dengan senyawa Kalsium baik dari air tersebut maupun dengan Kalsium dari batuan yang dilewati dan proses penguapan yang juga mempercepat pembentukannya. Lapangan Gipsum dapat menjadi salah satu objek wisata yang menarik bila dikelola secara professional.

Fun & Info @ Keralites.net

Perjalanan wisata ke kawah Ijen, dimulai dari Paltuding 1,600 mdpl, sebuah pos Perhutani di kaki gunung Merapi- Ijen. Dari sini jalan tanah terus menanjak ke ketinggian 2,400m dpl dengan waktu tempuh 1.5 - 2 jam jalan santai. Sepanjang perjalanan banyak berpapasan dengan pemikul belerang yang ramah bertukar salam. Tiba di bibir kawah, sebuah danau hijau tosca dengan diameter 1 km berselimutkan kabut dan asap belerang berada jauh dibawah. Untuk bisa menuju ke sumber penghasil belerang tsb, harus menuruni bebatuan tebing kaldera melalui jalan setapak yang dilalui para penambang. Sapu tangan basah sangat diperlukan, karena seringkali arah angin bertiup membawa asap menuju ke jalur penurunan.

Fun & Info @ Keralites.net

Didasar kawah, sejajar dengan permukaan danau terdapat tempat pengambilan belerang. Asap putih pekat keluar menyembur dari semacam pipa besi yang dihubungkan ke sumber belerang. Lelehan 600oC fumarol berwarna merah membara meleleh keluar dan membeku karena udara dingin, membentuk padatan belerang berwarna kuning terang. Terkadang bara fumarol menyala tak terkendali, yang biasanya segera disiram air untuk mencegah reaksi piroporik berantai. Batu-batuan belerang ini dipotong dengan linggis dan diangkut kedlm keranjang. Para penambang umumnya bekerja sambil menggigit kain sarung atau potongan kain seadanya sebagai penapis udara.

Pendakian ke kawah Ijen umumnya disarankan dimulai pada pagi hari. Demi alasan keamanan, pendakian ke kawah ijen dari Paltuding ditutup selepas pukul 14:00, karena pekatnya asap dan kemungkinan arah angin yang mengarah ke jalur pendakian. Bila melakukan perjalanan di pagi hari, pengunjung disarankan untuk menginap di lokasi terdekat seperti Pondok Wisata di Paltuding yang cukup bersih, atau membuka tenda di bumi perkemahan Paltuding. Jika ingin menikmati suasana perkebunan pegunungan, tempat yang berkesan untuk bermalam adalah Guest House Perkebunan Kopi PTP Nusantara XII di Kalisat, Jampit. Guest house ini terletak didalam kompleks perumahan perkebunan pada ketinggian sekitar 1,200 mdpl. Temparature rata-rata di sekitar kawah Ijen adalah 13 oC di siang hari dan 2 oC di malam hari. di penginapan Paltuding.


www.keralites.net   


__._,_.___


KERALITES - A moderated eGroup exclusively for Keralites...
To subscribe send a mail to Keralites-subscribe@yahoogroups.com.
Send your posts to Keralites@yahoogroups.com.
Send your suggestions to Keralites-owner@yahoogroups.com.

To unsubscribe send a mail to Keralites-unsubscribe@yahoogroups.com.

Homepage: www.keralites.net




Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

No comments:

Post a Comment